3 November 2009

PEMKOT TERNATE TERBITKAN KAMUS BAHASA DAERAH TERNATE

Ternate, 28/9 (Antara/FINROLL News) - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) menerbitkan kamus bahasa daerah sebagai salah satu upaya melestarikan bahasa daerah Ternate, khususnya kepada para siswa di daerah itu.

"Penerbitan kamus bahasa daerah Ternate ini merupakan hasil kerja sama antara Pemkot Ternate dengan para budayawan dan tokoh adat di Ternate," kata Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Ternate Yunus Yau di Ternate, Senin.

Kamus bahasa daerah Ternate tersebut akan didistribusikan kepada seluruh sekolah di Ternate serta berbagai pihak terkait lainnya sebagai acuan dalam mengajarkan dan mempelajari bahasa daerah Ternate.

Ia mengatakan upaya lain yang dilakukan Pemkot Ternate untuk melestarikan bahasa daerah Ternate adalah memasukkan bahasa daerah Ternate sebagai mata pelajaran muatan lokal di seluruh Sekolah Dasar di daerah ini.

Selain itu, Pemkot Ternate mengangkat guru kontrak khusus bahasa daerah Ternate pada semua sekolah dasar di daerah ini. Pemkot Ternate sampai saat ini telah mengangkat lebih dari seratus guru kontrak bahasa daerah Ternate.

"Anak-anak di Ternate belakangan ini banyak yang tidak mengenal bahasa daerah leluhurnya, oleh karena itu melalui terobosan Pemkot Ternate tersebut, diharapkan anak-anak di daerah ini bisa lebih mengenal bahasa daerah leluhurnya," ujar Yunus Yau.

Pemkot Ternate juga telah memprogramkan pembangunan rumah adat di sejumlah wilayah adat di Kota Ternate sebagai tempat bagi para tokoh adat di daerah ini dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang terkait dengan adat.

Rumah adat di sejumlah wilayah tersebut dibangun sebagai bentuk perhatian dan kepedulian Pemkot Ternate untuk menunjukkan identitas budaya sejarah masyarakat Kota Ternate kepada berbagai pihak termasuk pada wisatawan yang akan berkunjung ke daerah ini.

Ia menambahkan, Pemkot Ternate bersama DPRD Kota Ternate telah pula melahirkan Perda mengenai pelindungan masyarakat adat dengan tujuan melindungi keberadaan masyarakat adat di daerah ini, khususnya yang terkait dengan keberadaan masyarakat ada di lingkungan Kesultanan Ternate. (T.PK-AF/L002)

2 Juni 2009

The political resurrection of the King of Ternate



DP Tick* Articles :

Indonesian politics is still unpredictable and that it makes it also quite interesting. One of the big surprises of the last time is the sudden political resurrection of the Sultan of Ternate in the N-Moluccans. This king with complete name:Sultan Drs. Mudafar II Syah Masjur Kamo Lano (usually known as Sultan Mudafar II Syah) won in the last april election for the national parliament a seat as a senator. A part of this parliament is made up of representatives special of their area and the people of a part of the area of the so-called Kesultanan Ternate, where the sultan stood candidate, choose him as their wished candidate to represent their needs and further things of their lives in the national parliament. Since 1999 the Sultan of Ternate experienced some political problems. Then the N-Moluccan province was being shaped and some blame him for being to ambitious in that process. After the reinstallment of the structure Moloku Kie Raha (N-Moluccans to be seen as the area of the 4 kingdoms) the situation went slowly but surely more better in the Moluccans. In 2001 Sultan Abdullah Syah was installed as new sultan of a resurrected (nominal) kesultanan (in fact heir of the dynasty) of Jailolo, so the complete structure of 4 royal families of 4 areas was complete again according to tradition. The Sultana of Ternate;Boki Dra. Nita Budhi Susanti Syah;was chosen in 2004 as the Ternate representative in the Indonesian national parliament. And she seemed to become that again in 2009. But suddenly Sultan Mudafar II Syah was favoured as a candidate and chosen;although he said to some people before, that he was already thinking of slowly but surely to witdraw for very active politics. But probably he tought, that when his people called upon him to help them, he only could follow the wishes of his people to try to serve them. His former political so-called rival;Sultan Haji Djafar Junus Syah of Tidore (Tidore was historicaly from time to time a bit the rival of equal powerful Ternate) was chosen in 2004 already as the representative of the part of the so-called kesultanan area of Tidore, where he could stand as a candidate and in 2009 again. Only the Sultan of Jailolo, Sultan Abdullah Syah (complete name: Sultan Haji Abdullah Abdurachman Haryanto Syah) seemed to need more time to be rooted politically in his so-called kesultanan area. This is a very symphatic former army-officer known king just appeared the last 2 years in the political arena. He was not chosen, but at least his people knew then, what were his ideas and how he acted as a real politician. It is to be wished, that this warm personality also will be able to serve his people on a more higher level. So he will be seen in the future more;socializing among his people. We are greatfull to Mister Bayu Maulana from the USA;official private assistant of HRH the Sultan Mudafar II Syah of Ternate and the site okezone.com to provide us with some interesting facts about these N-Moluccans elections for national parliaments, in which 3 of the 4 kings were candidates.

Maulana's** Articles :

Although the age has changed but the power of local kings in some areas like in North Maluku Province still undefeatable. Two Sultans who followed the race in General Election 2009 to obtain the Senator seats mentioned get the absolute winner.
Sultan of Ternate, Mudaffarsjah shows his power by winning in the half of Ternate and West Halmahera region, and in other sides Sultan Tidore, Djafarsjah as the incumbent participant won above 26 his rivals within Tidore Islands, Middle Halmahera and East Halmahera.
In Ternate, Mudaffarsjah won more than 40% or approximately 32.568 voters from 80378 legal voters. Sultan Tidore was able to reach 7.494 or more than 9,32 % within his three authority
within Tidore Islands, Middle Halmahera and East Halmahera.
In Ternate, Mudaffarsjah won more than 40% or approximately 32.568 voters from 80378 legal voters. Sultan Tidore was able to reach 7.494 or more than 9,32 % within his three authority regions. He won 12.095 equal than 25% from 48.098 legal voters. One step behind of Djafar, the oldest son of previous Sultan Tidore “Taufik Rachman” with 7988 voters equal to 16.61%.
The data above as a result of recapitulation entry in General Election Committee whereas just two regencies and two cities as mentioned at prior that has completed accounting process. Meanwhile, 5 regencies others have not submitted the data.
Only one Sultan that totally failed, he is Sultan Jailolo Abdullah Sjah. From temporary data in General Election Committee his name listed beyond the big five. Provided that he loose in competition with Abdurahman Laahabato who gets 6658 temporary result.

*)DP Tick (Pusat Dokumentasi Kerajaan-kerajaan Indonesia "Pusaka")
**)Mr. Maulana (The Assistant of Sultan Ternate)

sumb
er by : kerajaan-indonesia.blogspot.com


5 April 2009

Tentara Ternate tahun 1870

Foto : Tentara Ternate tahun 1870

Selengkapnya : AksaL Achmad site's

28 Februari 2009

Demokrasi ala “Moloku Kie Raha”

Jauh sebelum Indonesia mengenal sistem demokrasi liberal ala Barat seperti saat ini, kerajaan-kerajaan Nusantara telah mengenal sistem demokrasi dan bernegara yang dibangun atas falsafah dan budayanya sendiri. Saling percaya, amanah, tanggung jawab moral, dan kesadaran atas posisi diri menjadi dasar membangun dan menjaga negara.

Sebelum kecenderungan negara-negara modern menggabungkan diri dalam organisasi antarpemerintahan, empat kesultanan di wilayah Maluku Utara, yaitu Kesultanan Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo, telah menggabungkan diri dalam konfederasi Moloku Kie Raha melalui perjanjian di Pulau Moti pada 1322.

Penyatuan itu dimaksudkan untuk menggalang kekuatan ekonomi mereka dalam menghadapi ancaman bangsa-bangsa asing. Sejak abad ke-7 bangsa Mesir dan China serta sejumlah kerajaan Nusantara telah berada di wilayah Maluku utara untuk berdagang rempah-rempah. Bangsa-bangsa Eropa pun akhirnya tiba di Maluku utara pada awal abad ke-16 untuk keperluan yang sama.

selengkapnya : KOMPAS

24 Februari 2009

Pengaruh Bahasa Portugis ke dalam Bahasa Melayu Ternate


Bahasa Melayu Ternate (BMT) banyak sekali menggunakan kata-kata asal Portugis yang sampai sekarang masih tetap dipakai. Hal ini sangatlah wajar mengingat Portugis bukan hanya berkuasa secara politik tapi juga secara budaya, sehingga dengan demikian secara tidak sadar bahasa Portugis masuk dan berbaur dengan bahasa lokal setempat, meskipun terkadang pengucapannya agak berbeda dengan bahasa aslinya. Bahasa Portugis yang di pakai dan di adaptasi kedalam BMT. dibawah ini adalah sebagian kata-kata dari bahasa Portugis yang sudah menjadi kosa kata BMT dan juga bahasa Indonesia serta dipakai oleh seluruh masyarakat Indonesia. Tetapi ada juga kosa kata bahasa Portugis yang tidak dipahami oleh masyarakat Indonesia lainnya, karena hanya dapat dipakai oleh masyarakat Maluku Utara.
Kosakata-kosakata itu adalah :

Bahasa Ternate - Bahasa Portugis - Bahasa Indonesia :
1. martelu = martelo = palu
2. pombo = pombo = merpati
3. feneti = alfinete = peniti
4. capato = sapato = sepatu
5. mai = mae = ibu
6. pai = pai = bapak
7. pastiu = fastio = bosan
8. tuturuga = tartaruga = penyu
9. sono = sono = tertidur
10. koleto = coleto = cubit
11. pardidu = pardido = suka jalan
12. testa = testa = dahi
13. seka = seka = gosok
14. kacumpit = kacumpit = anak kecil
15. ponoso = ponoso = pesek
16. bubengka = bibengka = kue
17. goropa = garoupa = sejenis ikan
18. kartas = cartaz = kertas
19. pasiar = pasear = pesiar
20. tampa = tampa = tempat
21. tela = telha = batu bata
22. rua = rua = jalan
23. laguna = laguna = danau
24. calana = chalana = celana
25. murutu = murutu = asal-asalan
26. oras = oras = waktu
27. bastiong = bastian = bagian benteng
28. salero = salero = garam
29. maraju = marraio = merajuk
30. fogado = fogado = kepanasan

Sumber : Buku Jejak Portugis Di Maluku Utara
Penulis : Alm. Irza Arnyta Djafar

19 Februari 2009

TERNATE - Gamalama (2003)

Foto : Gunung Gamalama

Foto : Jalanan Di Kelurahan Akehuda

Selengkapnya : Aksal Achmad Site's

9 Februari 2009

TERNATE - Tampak dari atas


Sumber : flickr.com


2 Februari 2009

Sosok Sang Ayah Dalam Perspektif Penulis...


assaLamuaLaikum...


Inspirasi Hidupku!!!!
Aku adalah anak ke-6 (enam) dari 7 (tujuh) bersaudara. lahir dan dibesarkan di Ternate menjadi titik awal perjalanan hidupku!!!
Pada usia 5 tahun, aku masuk ke salah satu sekolah dasar negeri di Ternate yang pada waktu itu belum menjadi ibukota propinsi MaLuku Utara!!!
setelah mendalami ilmu selama setahun di sekolah tersebut, takdir membawaku ke salah satu kota yang merupakan ibukota dari MaLuku, yakni Ambon!!!

belum berselang setahun melanjutkan studi di sebuah sekolah dasar di Ambon, tiba-tiba disuatu malam, aku merasa... langit bagaikan runtuh, angin tak lagi bertiup, cahaya bulan dan bintang menyembunyikan sinarnya, mata seakan tak lagi melihat dan hati begitu kaku mendengar tangisan hebat dari kamar seberang yang tak pernahku dengar selama hidup yang telah aku jalani!!!
ibunda yang sering disapa mama, telah dipanggil oleh sang maha pencipta lagi maha penyayang!!!!!
Aku merasa sosok yang selama ini selalu memberikan dengan sepenuh hati kasih dan sayangnya kepadaku, sosok yang selalu tersenyum walaupun ada masalah-masalah yang datang menghampirinya, sosok yang selalu menyertai setiap langkah kakiku dengan penuh cinta tak akan lagi aku dapatkan pada sosok orang lain!!!!

tapi ternyata pemikiranku salah,
ada sosok yg ternyata begitu sempurna (walaupun manusia tak ada yang sempurna) yang bisa menggantikan posisi mama dalam hari - hari yang aku lalui!!!!
sosok itu adalah ayahku yg sering kusebut dengan sebutan papa!!!!
pribadi yang sangat berkharisma dimataku tidak serta merta membuat beliau melebarkan jarak antara anaknya (aku) dengan beliau!!!!
kasih sayang yang tak selalu beliau tampakkan dan perlihatkan kepadaku membuat aku slalu merasa beliau adalah sosok yang sangat istimewa!!!!
* pribadi yang sangat agamais
* pribadi yang sangat humoris
* pribadi yang sangat jujur
* pribadi yang begitu tegar
* pribadi yang penuh kasih & sayang
* pribadi yang sangat tekun dan cerdas
* pribadi yang dalam setiap langkahnya selalu berdoa untuk keselamatan anak-anaknya

Ayah,
TERIMA KASIH yang teramat dalam kuhaturkan kepadamu atas apa yang telah engkau berikan kepadaku!!!!
Mudah2an,
dari sisa hiduku yang ku punya...dapat membuatmu selalu berbahagia baik di kehidupan ini maupun di akhirat kelak...AMIN!!!!

Ya ALLAH,
sang maha sempurna....
sempurnakanlah hidupnya dgn lantunan kasih sayangMU....Amin!!!!

akhir kata,
kebahagianmu adalah kebahagiannya...kebahagiannya merupakan pancaran senyuman sang KhaLik!!!!


WassaLamuaLaikum...Wr..Wb!!!!



PenuLis : AKSAL ACHMAD...

1 Februari 2009

Jepretan Kamera...

Foto : Dodoku ALi (Fotografer : Ginanjar Rah Widodo)

Foto : Bioskop Benteng (Fotografer : Ary Hartanto)

Sumber By : Fotokita.net

29 Januari 2009

Ternate Kingdom Army 1902

21 Januari 2009

Keselek Popeda, Asti Ananta Pengen Investasi di Ternate


Kapanlagi.com - Saat berkunjung ke Ternate akhir minggu lalu, Asti Ananta mendapatkan pengalaman unik. Ia keselek Popeda (masakan khas Ternate -red). Popeda adalah makanan terbuat dari campuran sagu yang sangat liat hingga terkesan seperti lem dan dimakan bersama kuah ikan kakap.

Cara makannya pun unik, popeda harus ditelan tanpa dikunyah. Karena penasaran akan rasanya, Asti mencoba untuk mengunyah. Akibatnya ia keselek.

"Saya tertarik untuk mencoba popeda dan ternyata ketika langsung ditelan enak juga. Dan saking penasarannya aku pingin ngunyah, ternyata malah susah, lengket semua di mulut seperti lem, tapi kalau ditelan langsung seperti agar-agar dan terasa nikmat dengan campuran kuah ikan kakap merah," ungkapnya.

Ditambah lagi, ikan yang disajikan adalah ikan segar. Menurut Ilham Abdul Latif, salah satu petinggi Momentum Management yang ikut mendampingi Asti, ikan yang disajikan di Ternate bukan ikan yang menginap. "Ikan ini ditangkap pagi hari," katanya.

Melihat sumber daya alam yang begitu kaya, Asti terinspirasi untuk investasi dengan membuka usaha di Ternate. "Kuliner di sini cocok dengan lidah kita dengan campuran dan bumbu yang pas, Ternate hanya butuh promo agar wilayah indah ini dapat terekspos, di samping itu pemerintahan Maluku Utara bisa membangun infrastruktur pendukung pariwisata," sarannya.

Sumber by : KapanLagi.com

13 Januari 2009

Upaya memperjuangkan Sultan Babullah menjadi Pahlawan Nasional dalam kacamata Aksal Achmad

Kriteria yang harus dimiliki seorang calon pahlawan memang tidak ringan.
Berikut ini kriteria seorang calon pahlawan :

1) Warga Negara Republik Indonesia yang telah meninggal dunia dan semasa
hidupnya telah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan
politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk
mencapai/merebut/mempertahankan/mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan
dan kesatuan bangsa. Calon juga telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar
yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara dan telah menghasilkan karya
besar yang mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia.

2) Pengabdian dan perjuangan yang dilakukannya berlangsung hampir sepanjang hidupnya
(tidak sesaat) dan melebihi tugas yang diembannya.

3) Perjuangan yang dilakukannya mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional.

4) Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan/nasionalisme yang tinggi.

5) Memiliki akhlak dan moral keagamaan yang tinggi.

6) Tidak pernah menyerah pada lawan/musuh dalam perjuangan.

7) Dalam riwayat hidupnya tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang dapat merusak nilai perjuangannya.

Babullah Datu Syah adalah Sultan Ternate ke-7, dan Sultan teragung sepanjang sejarah Ternate. Kebesarannya terutama dikarenakan keberhasilannya mengusir kekuasaan asing yang besar dan sangat di takuti - yakni Portugis - keluar dari Maluku dan tak pernah kembali lagi.

Dari ke-7 poin kriteria untuk menjadi pahlawan nasional, ada satu yang sya anggap sedikit menjadi kendala buat pemerintah Propinsi Maluku Utara dalam upaya memperjuangkan Sultan Babullah menjadi pahlawan nasional, yakni :
Gelar Penguasa atas 72 pulau (Heer van twee en zeventig eilanden) yg disematkan pada BabuLLah adaLah benar adanya...namun latar belakang menguasai ke-72 pulau tersebut adalah mencari daerah seberang lautan yang akan berdiri dibawah naungan Kesultanan Ternate, bukan untuk mempersatukan bangsa Indonesia secara keseluruhan!!!

Just Info :
pernyataan ini lahir dari pemikiran sya secara pribadi berdasarkan referensi yg sya baca!!!
Kalaupun ada pihak2 yg merasa tidak puas akan apa yang sya kemukakan, sya mengajak teman2 untuk mengkritisi sesuatu yang kaLian anGGap keliru!!!!

Karna manusia tak Luput dari segala kesalahan dan KEBENARAN Hanya milik ALLAH SWT...

akhir kata,
WassaLamuaLaikum...Wr...Wb!!!!

4 Januari 2009

Ternate Tempoe Doeloe

Foto : TerminaL Lama Tahun 1976

Foto : Toko Buku SeLecta

 
AksaL Achmad | Powered By Blogspot | © Copyright  2008